Browsing by Author "Kuswarini Kusno"
Now showing 1 - 20 of 23
Results Per Page
Sort Options
Item Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Beras Di Pasar Tradisional, Kios Beras, Dan Supermarket(2016-10-12) IRMA AMALIA SAMSUDIN; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenIRMA AMALIA SAMSUDIN. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Konsumen Dalam Memilih Beras Di Pasar Tradisional, Kios Beras, Dan Supermarket. Di bawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Beras adalah komoditas pangan penting dan strategis di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang pesat berdampak pada peningkatan pendapatan dan peningkatan jumlah penduduk perkotaan. Hal ini menyebabkan gaya hidup perkotaan yang banyak menuntut produk berkualitas mempengaruhi pola permintaan pangan nasional. Adanya liberalisasi perdagangan menyebabkan kemampuan pengendalian pemerintah semakin kecil dalam pasar pangan. Restrukturisasi ritel juga menyebabkan peran Bulog saat ini sudah semakin lemah, yang digantikan dengan kekuatan-kekuatan pasar. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) karakteristik konsumen beras, dan (2) kepuasan konsumen beras terhadap atribut produk. Penelitian dilakukan di 3 jenis ritel beras (Pasar Tradisional, Kios Beras, dan Supermarket) di Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung yang dipilih secara purposive. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survey dengan jumlah responden 36 orang. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik systematic random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif tabulasi silang (crosstab), model kuadran analisis Importance and Performance Analysis (IPA), dan Customer Satisfaction Index (CSI). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) karakteristik konsumen beras di 3 jenis ritel secara umum adalah wanita, berusia rata-rata 49 tahun. (2) Berdasarkan hasil perhitungan CSI, tingkat kepuasan konsumen beras di 3 jenis ritel di Kecamatan Bandung Kulon masuk kedalam kategori puas. Kata Kunci: Beras, atribut produk, kepuasan konsumen.Item ANALISIS HUBUNGAN PENGUASAAN LAHAN DENGAN PENDAPATAN PETANI BUNGA KRISAN DI GAPOKTAN PAGERKAMULYAN, DESA GENTENG, KECAMATAN SUKASARI, KABUPATEN SUMEDANG(2017-04-10) FEBRY M SILALAHI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenSektor Pertanian merupakan sektor penting bagi Negara Indonesia. Meskipun demikian sektor pertanian mengalami penurunan ditiap tahunnya. Salah satu penyebabnya adalah semakin tingginya angka petani gurem (luas lahannya < 0,5 hektar). Luas lahan memiliki implikasi terhadap pendapatan petani itu sendiri, yang mengakibatkan ketimpangan pendapatan. Pemilihan komoditas yang tepat untuk ukuran luas lahan yang kecil sangat diperlukan untuk meningkatkan pendapatan petani, dimana tanaman hias merupakan salah satunya. Jika ditinjau dari sisi produksi, Jawa Barat merupakan provinsi yang memiliki potensi terbesar. Penelitian ini bertujuan menganalisis usahatani bunga krisan di Gapoktan Pagerkamulyan, menganalisis distribusi penguasaan lahan dan pendapatan petani krisan, dan menganalisis hubungan luas lahan dengan pendapatan petani krisan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dan teknik studi kasus. Rancangan analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani, gini rasio dan korelasi rank spearman. Berdasarkan hasil penelitian, usahatani krisan di Gapoktan Pagerkamulyan menguntungkan. Distribusi penguasaan lahan dan pendapatan petani krisan tergolong dalam kategori tinggi, yang berarti terjadi ketimpangan penguasaan lahan dan pendapatan yang cukup parah di antara petani krisan Gapoktan Pagerkamulyan. Luas lahan dan pendapatan memiliki hubungan yang kuat dan searah. Untuk menekan tingginya angka distribusi penguasaan lahan dan pendapatan petani krisan, pengembangan minat petani krisan perlu dilakukan terlebih dahulu Kemudian memaksimalkan pendapatan petani krisan dengan cara penggunaan input produksi secara efisien.Item Analisis Keputusan Konsumen dalam Membeli Beras Organik di Giant Ekspres Suci(2018-01-30) RISTY SEPTIAN LIANDY; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenBeras organik memiliki prospek yang baik, dan semakin berkembang pada beberapa tahun terakhir. Dengan kemajuan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, maka permintaan konsumen akan beras organik pun semakin meningkat. Giant Ekspres Suci merupakan salah satu ritel yang menjual beras organik, akan tetapi permintaan konsumen beras organik di tempat ini terbilang rendah jika dibandingkan dengan permintaan konsumen akan beras organik di tempat lain. Tujuan penelitian ini adalah 1) Mengidentifikasikan karakteristik konsumen beras organik di Giant Ekspres Suci. 2) Menganalisis alasan konsumen memutuskan untuk membeli beras organik di Giant Ekspres Suci. 3) Menganalisis atribut yang dipertimbangkan konsumen ketika memutuskan untuk membeli beras organik. Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif dan Importance Performance Analysis (IPA). Hasil penelitian menunjukan bahwa seluruh konsumen beras organik di Giant Ekspres Suci berpendapatan menengah ke atas, dengan rata-rata pendapatan Rp.11.176.470,00/bulan. Alasan konsumen beras organik di Giant Ekpres Suci membeli dan mengkonsumsi beras organik dikarenakan terbiasa, rasa beras organik yang manis, menyehatkan, gaya hidup dan juga beras organik mudah diperoleh, karena alasan konsumen membeli beras organik di Giant dikarenakan lokasi dekat dengan rumah. Atribut yang dipertimbangkan konsumen ketika membeli beras organik adalah atribut harga, namun di Giant atribut tersebut belum baik kinerjanya. Atribut lain yang dipertimbangkan oleh konsumen adalah rasa, aroma, kepulenan, dan daya tahan beras organik.Item Analisis Kinerja Pemasok pada PT. Bimandiri Agro Sedaya dalam Aktivitas Pengadaan Brokoli (Brassica oleracea var. italica L.)(2022-06-08) AYU NURHUSNI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenKinerja pemasok memegang peranan penting dalam menjamin ketersediaan barang pasokan yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan. PT. Bimandiri Agro Sedaya merupakan perusahaan distributor sayuran segar berkualitas tinggi yang mengandalkan pemasok dalam pengadaan seluruh sayuran. Salah satu komoditas sayuran dengan permintaan tertinggi dan terus meningkat pada perusahaan adalah brokoli, namun service level perusahaan dalam memenuhi permintaan pelanggan justru menurun akibat kurangnya pasokan dari pemasok. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aktivitas pengadaan brokoli, serta untuk mengetahui peringkat kinerja pemasok brokoli terbaik pada PT. Bimandiri Agro Sedaya. Desain yang diterapkan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Tujuan pertama dicapai dengan melakukan analisis deskriptif, sedangkan tujuan kedua dicapai dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil penelitian, pengadaan brokoli di PT. Bimandiri Agro Sedaya terdiri dari enam aktivitas, yaitu perancangan hubungan dengan pemasok, pemilihan pemasok, penggunaan teknologi, pemeliharaan data, pembelian, dan evaluasi kinerja pemasok. Selanjutnya, peringkat pertama pemasok brokoli dengan kinerja terbaik adalah Pak Yayang (50,9%), peringkat kedua adalah Pasar Tani Amanah (20,7%), peringkat ketiga adalah Indonesia Digital Farming (14,7%), dan peringkat terakhir adalah Pak Ayi Ilham (13,7%).Item ANALISIS PENDAPATAN PETANI SALAK SLEBONG (SLEMAN - BONGKOK) BANDINGKAN DENGAN SALAK BONGKOK(2017-01-20) HANNA NURHAJAH; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenHANNA NURHAJAH. 2017. ANALISIS PENDAPATAN PETANI SALAK SLEBONG (SLEMAN - BONGKOK) DIBANDINGKAN DENGAN SALAK BONGKOK (Studi Kasus di Kelompok Tani Salak Mukti, Desa Bongkok, Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang, Jawa Barat). Di di bawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Kabupaten Sumedang merupakan salah satu daerah di Provinsi Jawa Barat yang mengembangkan usaha hortikultura buah - buahan khususnya salak. Salak lokal yang dikembangkan di Kabupaten Sumedang adalah salak bongkok yang diambil dari salah satu Desa di Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang yaitu Desa Bongkok, daerah pertama kali ditemukannya buah salak pada tahun 1980 - an sehingga dinamakan salak bongkok dan merupakan julukan untuk salak lokal Sumedang. Salak Bongkok merupakan buah - buahan yang banyak diusahakan, dimana Salak Bongkok ini merupakan salah satu buah unggulan Kabupaten Sumedang. Salak Bongkok menjadi salah satu oleh - oleh khas Sumedang, tetapi salak Pondoh dari Sleman, Yogyakarta masuk dan ikut di pasaran dan berhasil menggeser posisi salak bongkok khas Kabupaten Sumedang, karena mempunyai citarasa manis yang di sukai konsumen. Melihat kejadian tersebut salah satu Ketua Kelompok Tani di Kabupaten Sumedang berhasil menyilangkan salak Bongkok Sumedang dengan Salak Pondoh dari Sleman, Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa salak hasil persilangan lebih besar pendapatannya dibandingkan salak sebelum di silangkan. Salak hasil persilangan yaitu Salak Slebong (Sleman - Bongkok) dengan keuntungan produksi yaitu sebesar Rp. 197.990.000/hektar/satu kali panen, sedangkan Salak Bongkok khas Sumedang dengan keuntungan produksi yaitu sebesar Rp. 80.140.000/hektar/satu kali panen. Kata kunci : salak, perbandingan pendapatan, keuntunganItem ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAN KEDELAI SEBAGAI BAHAN BAKU TAHU SUMEDANG (STUDI KASUS DI INDUSTRI KECIL SARI KEDELE, KECAMATAN JATINANGOR, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT)(2015-10-20) AMY FAUZIAH; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenABSTRAK AMY FAUZIAH, 2015. Analisis Pengendalian Persediaan Kedelai Sebagai Bahan Baku Tahu Sumedang (Studi Kasus di Industri Kecil Sari Kedele, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat). Di bawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Tahu sumedang adalah produk olahan kedelai yang merupakan makanan khas Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Terdapat ratusan produsen tahu sumedang di kabupaten Sumedang ini. Penelitian dilakukan di Industri Kecil Sari Kedele yang terletak di Kecamatan Jatinangor karena permintaan terhadap produknya cukup tinggi sehingga perlu pengendalian persediaan. Ada dua tujuan dalam penelitian ini; yang pertama adalah untuk mengetahui keragaan proses produksi tahu sumedang yang dilakukan oleh Industri Kecil Sari Kedele dan yang kedua adalah untuk mengetahui kuantitas persediaan kedelai yang ekonomis serta biaya persediaannya. Desain penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Untuk mencapai tujuan yang pertama dilakukan analisis deskriptif, sedangkan untuk mencapai tujuan ke dua digunakan model kuantitatif Economic Order Quantity (EOQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah kedelai impor, penggumpal, bawang putih, garam dan minyak goreng. Proses produksi meliputi pencucian dan perendaman, penggilingan, perebusan, penyaringan, pemadatan, pencetakan, pemotongan, perendaman dalam bumbu, serta penggorengan. Selanjutnya, industri kecil hanya perlu melakukan pemesanan kedelai 10 kali dalam satu tahun sebanyak 9.481 kg per sekali pesan. Akibatnya, industri kecil dapat menghemat biaya persediaan 9,6% dalam satu tahun. Dengan demikian, proses produksi menjadi lebih efisien, sehingga industri kecil dapat menjadi lebih kompetitif dalam jangka panjang. Kata Kunci: Kedelai, Tahu Sumedang, Keragaan, Proses Produksi, Model Economic Order Quantity.Item Analisis Proses Keputusan Pembelian Beras pada Konsumen Beras di Kota Bandung(2016-10-19) ANWAR IMANNURDIN; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenANWAR IMANNURDIN. 2016. Analisis Proses Keputusan Pembelian Beras Pada Konsumen Beras di Kota Bandung (Suatu Kasus Pada Tiga Tempat Pembelian Beras: Pasar Tradisional, Kios Beras, dan Supermarket). Dibimbing oleh : KUSWARINI KUSNO Peningkatan pendapatan masyarakat saat ini mengakibatkan meningkatnya tuntutan terhadap kualitas beras yang mana membuat beras tidak hanya dipandang sebagai komoditas semata, tetapi juga sebagai produk dengan pelbagai atributnya. Studi perilaku konsumen beras menjadi hal yang penting untuk mempelajari kebutuhan, keinginan, persepsi, preferensi, motivasi, dan perilaku berbelanja dan membeli beras yang terus berkembang seiring perkembangan waktu. Penelitian ini dilakukan di tiga tempat pembelian yaitu pasar tradisional, kios beras, dan supermarket di Kota Bandung untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai perilaku konsumen beras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengidentifikasi perbedaan karakteritik ketiga tempat pembelian beras, (2) mengidentifikasi karakteristik konsumen, (3) menganalisis proses keputusan pembelian , dan (3) menganalisis hubungan antara tingkat pendapatan dengan proses pembelian. Desain penelitian yang digunakan adalah teknik kuantitatif dengan alat analisis deskriptif dan uji Chi Square. Metode sampling yang digunakan adalah systematical random sampling. Hasil dari penelitian ini adalah (1) perbedaan karakteristik ketiga jenis ritel dapat dilihat pada lokasi, waktu operasional, kualitas beras yang dijual, pelayanan, promosi, interaksi antara penjual dan pembeli; (2) konsumen di pasar tradisional mayoritas berpendidikan menengah dan berpendapatan menengah bawah, di kios beras mayoritas berpendidikan menengah dan berpendapatan menengah, dan di supermarket mayoritas berpendidikan tinggi dan berpendapatan menengah atas; (3) motivasi konsumen mengonsumsi beras karena kebiasaan. Kepulenan menjadi prioritas kebanyakan konsumen, tetapi bagi kelas menengah bawah fokus utamanya adalah harga; (4) pada taraf nyata 5%, didapatkan bahwa, ada hubungan yang signifikan antara kelas pendapatan konsumen dengan (a) frekuensi pembelian beras per bulan; (b) dengan sikap atas kenaikan harga beras; dan (c) dengan kualitas beras yang dikonsumsi. Kata kunci : tempat pembelian beras, kelas pendapatan, proses pembelianItem ANALISIS RISIKO PRODUKSI JAMUR SHIITAKE (Lentinus edodes) (Studi Kasus di PT. Inti Jamur Raya, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat)(2017-09-15) JESICA FERINA TARIGAN; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenABSTRAK JESICA FERINA TARIGAN. 2017. Analisis Risiko Produksi Jamur Shiitake (Studi Kasus di PT. Inti Jamur Raya, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat). Di bawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Komoditas hortikultura memiliki nilai ekonomi yang tinggi serta potensi pasar baik. Sayuran jamur memiliki perkembangan produktivitas yang pesat dari beberapa jenis tanaman sayuran lainnya di Indonesia. Salah satu perusahaan yang memproduksi jamur adalah PT. IJR dengan komoditas utamanya adalah jamur shiitake. Produktivitas jamur shiitake di PT. IJR mengalami fluktuasi. PT. IJR perlu mengetahui penyebab dari fluktuasi produktivitas jamur shiitake yang mereka produksi. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi penyebab risiko produksi jamur shiitake di PT. IJR. Analisis data pada penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Analisis penyebab risiko produksi jamur shiitake di PT. Inti Jamur Raya menggunakan alat analisis FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Hasil penelitian yang diperoleh menggunakan alat analisis FMEA di PT. IJR yaitu terdapat 9 penyebab risiko prioritas, terdiri dari 1) Baglog terkena penyakit Trichoderma spp; 2) Baglog terkena penyakit Neurospora spp; 3) Baglog terkena penyakit Penicillium spp; 4) Baglog terkena penyakit Mucor spp; 5) Baglog tidak tertutup rapat; 6) Baglog yang terkena penyakit tidak dibuang; 7) Baglog terlambat dibuka; 8) Cuaca ekstrim; dan 9) Penyiraman tidak teratur. Kata kunci: Jamur Shiitake, Risiko Produksi, FMEAItem Deskripsi Pelaksanaan Asuransi Usahatani Padi di Kelompok Tani Subur Makmur Desa Karangmekar, Kecamatan Karangsembung, Kabupaten Cirebon(2018-11-22) MUHAMMAD ESA PERTIBY KABAN; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenPenelitian ini dilakukan di Kelompok Tani Subur Makmur Kabupaten Cirebon, Kecamatan Karangsembung, Desa Karangmekar. Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten atau kota yang mengalami gagal panen dan telah mengikuti program pemerintah yaitu Asuransi Usahatani Padi (AUTP). Desa Karangmekar merupakan salah satu desa yang mendapatkan klaim asuransi terbesar se-Jawa Barat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan karakteristik dari petani Subur Makmur yang mengikuti asuransi pertanian. Salah satu cara untuk mengetahui pelaksanaan asuransi di Desa Karangmekar ialah dengan melihat kejadian dilapangan lalu melihat apakah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan pada pedoman AUTP. Karakteristik petani dikategorikan menurut teori. Dari hasil penelitian, petani Subur Makmur merupakan petani dengan umur yang produktif dengan pengalaman usahatani lebih dari 10 tahun dan rata – rata hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SD. Mayoritas mengikuti program AUTP selama 2 kali musim tanam dan mengikuti program tersebut karena kebutuhan akan keamanan pada usahataninya. Sebagian besar merupakan petani penyewa dengan luasan lahan 0,5 Ha hingga 1 Ha dan masuk dalam kategori berpenghasilan menengah kebawah. Pelaksanaan asuransi di Kelompok Tani Subur Makmur mulai dari penetapan peserta, penyelesaian klaim hingga pembayaran ganti rugi sudah diterapkan berdasarkan alur dan prosedur dari pedoman AUTP.Item Deskripsi Proses Keputusan Konsumen dalam Pembelian Sayuran Organik di Warung Sehat 1000 Kebun Bandung(2022-03-28) TASYA MAULIDA HERMANSYAH; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenSayuran organik adalah produk yang banyak diminati di Warung Sehat 1000 Kebun Bandung. Banyaknya kompetitor dan menjamin ketersediaan sayuran organik sesuai kebutuhan konsumen menjadi persoalan yang dihadapi. Maka dari itu, Warung Sehat 1000 Kebun Bandung perlu mengenali karakteristik dan kebutuhan konsumen mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian, dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembelian. Desain kuantitatif dengan teknik survei merupakan desain yang diterapkan pada penelitian ini. Sampel sebanyak 42 responden diambil secara convenience. Analisis data dilakukan secara deskriptif kemudian disajikan dalam tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan, konsumen sayuran organik adalah perempuan, rata-rata berusia 42 tahun, sudah menikah, bekerja sebagai pegawai swasta, berpendidikan sarjana, dan rata-rata berpendapatan Rp6.269.512. Konsumsi sayuran organik dilakukan secara tidak menentu mengingat harga yang tinggi. Kesehatan dan kelestarian lingkungan menjadi alasan konsumen dalam membeli sayuran organik. Media elektronik merupakan sumber informasi terbanyak yang digunakan. Kesegaran produk menjadi aspek kualitas yang sangat diperhatikan pada tahap pencarian informasi dan pembelian. Konsumen merasa sangat puas dengan produk yang dibeli. Meskipun terjadi kenaikan harga, pembelian akan tetap dilakukan, karena konsumen memiliki pendapatan yang memadai. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor budaya penentu keputusan pembelian. Faktor pribadi yang menentukan keputusan pembelian terdiri atas, pendapatan, gaya hidup, dan pengetahuan. Keluarga adalah referensi utama dalam membeli sayuran organik. Mayoritas konsumen membeli sayuran organik atas dorongan diri sendiri.Item Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Pondok Pesantren Al-Ittifaq dalam Mengambil Keputusan Berusahatani Asparagus.(2014-09-15) VILIANI D. HILMAN; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenABSTRAK VILIANI D. HILMAN, 2014. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan Pondok Pesantren Al-Ittifaq dalam Mengambil Keputusan Berusahatani Asparagus. Di bawah bimbingan Kuswarini Kusno. Asparagus merupakan salah satu sayuran dari daerah subtropis yang bernilai ekonomis tinggi di Indonesia. Kondisi iklim Indonesia yang termasuk negara dengan iklim tropis mendukung untuk dilakukannya pemanenan asparagus sepanjang tahun. Kebutuhan asparagus dalam negeri belum terpenuhi, ini dapat dilihat dengan semakin meningkatnya impor asparagus dari tahun ketahun, sedangkan kuantitas ekspor semakin menurun. Mengingat potensi pasar dan potensi alam yang ada, maka sangat baik jika budidaya tanaman asparagus terus dikembangkan di dalam negeri untuk mengurangi ketergantungan pada impor. Pondok pesantren Al-Ittifaq merupakan salah satu pelaku baru yang berusahatani asparagus. Mengetahui alasan ponpes Al-ittifaq memutuskan berusahatani asparagus merupakan hal yang menarik untuk diteliti, padahal jumlah komoditas sayuran yang diproduksi pondok pesantren ini sudah cukup banyak yaitu 64 jenis komoditas. Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus dan dianalisa menggunakan analisis proses hirarki analitik dan analisis usahatani. Dari penelitian ini diketahui bahwa hal yang paling dipertimbangkan ponpes Al-Itifaq dalam mengambil keputusan berusahatani asparagus dari faktor internal adalah motivasi berkarya dengan bobot 0.373, dan dari faktor eksternal adalah tersedianya konsumen yaitu dengan bobot 0.731. Kemudian nilai R/C usahatani asparagus di ponpes adalah sebesar 4.15 hal ini membuktikan bahwa usahatani asparagus menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Kata kunci : Asparagus, Proses Hirarki Analitik (PHA)Item FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN KEPUTUSAN KONSUMEN PADA PEMBELIAN SAYUR ORGANIK DI PASAR KECIL(2016-10-18) KANIA RATNA FAUZIAH; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenDewasa ini konsumen lebih memilih produk dengan melihat kualitas dan komposisi bahan baku. Dalam mengonsumsi sayur mayur, kini masyarakat cenderung tertarik dengan sayuran yang diolah dengan sistem pertanian organik. Didukung dengan semakin majunya teknologi, semakin banyak juga sayuran organik yang dijual secara online (e-commerce). Di Bandung, salah satu e-commerce yang menjual sayur organik, yaitu Pasar Kecil yang memiliki ketentuan-ketentuan tersendiri yang harus diikuti oleh konsumen. Karena itulah kenapa hal ini menarik untuk diteliti, sebab konsumen memutuskan untuk membeli sayur organik di Pasar Kecil dengan mengikuti semua ketentuan yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang menentukan konsumen dalam pengambilan keputusan untuk membeli sayur organik di Pasar Kecil. Selain itu juga untuk mengetahui faktor paling dominan yang menentukan keputusan konsumen untuk membeli sayur organik di Pasar Kecil. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus dan dianalisa menggunakan analisis proses hirarki analitik. Pada penelitian ini dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang menentukan keputusan konsumen adalah jarak rumah konsumen dengan droppoint dan tertarik dengan produk baru (internal), serta harga, kualitas, kuantitas, tidak bisa memilih jenis sayur, dan iklan/promosi (eksternal). Kemudian faktor paling dominannya adalah kualitas fisik sayur dengan bobot nilai 0,293.Item IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN PEMBELIAN KOPI ARABIKA MANGLAYANG KARLINA DI WARUNG KOPI KIWARI(2019-09-20) MUHAMMAD FADLI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenABSTRAK MUHAMMAD FADLI. 2019. IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN PEMBELIAN KOPI ARABIKA MANGLAYANG KARLINA DI WARUNG KOPI KIWARI. Dibawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Kiwari Farmers adalah salah satu kelompok tani kopi yang bergerak di bidang agribisnis. Memiliki kebun kopi milik pribadi dengan total luas lahan 11 hektar. Kiwari Farmers memproduksi kopi Arabika yang diberi nama Manglayang Karlina dan dipasarkan di warung Kopi Kiwari yang terletak di Jalan Palapa No.55, Padasuka, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Sebagai pelaku bisnis, warung Kopi Kiwari perlu mengetahui bagaimana perilaku konsumen mereka. Hal tersebut merupakan salah satu usaha untuk mempertahankan dan menjaga eksistensi mereka ditengah maraknya kedai kopi di daerah Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik konsumen dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi dalam memutuskan pembelian kopi Manglayang Karlina di warung Kopi Kiwari. Penelitian ini dilakukan dengan teknik survey dan pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang diambil sebanyak 50 orang. Data dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden tersebut adalah mayoritas laki-laki, rata-rata usia 20 tahun, belum/tidak bekerja dengan rata-rata pendapatan/uang saku perbulan sebesar Rp 1.568.000, sedang menempuh pendidikan Sarjana, dan berdomisili di dalam Bandung. Dari 11 faktor terdapat 10 faktor yang mempengaruhi responden dalam membeli kopi tersebut, yaitu faktor budaya, sosial, psikologis, produk, harga, tempat, promosi, orang, proses dan bukti fisik.Item Kajian Manajemen Persediaan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus sp.) Dalam Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus di Supermarket Asia Plaza, Kota Tasikmalaya)(2014-10-17) MARIA LESTARI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenMARIA LESTARI. 2014. Kajian Manajemen Persediaan Buah Naga Merah (Hylocereus polyrhizus sp.) dalam memenuhi permintaan konsumen (Studi Kasus pada Supermarket Asia Plaza, Kecamatan Cihideung, Kelurahan Yudanegara, Kota Tasikmalaya). Dibawah bimbingan KUSWARINI KUSNO. Hampir 60 persen buah naga di Indonesia merupakan buah naga impor yang diperoleh melalui pemasok. Supermarket Asia Plaza belum menerapkan model persediaan tertentu untuk mengelola persediaan buah naga. Sehingga perusahaan tersebut belum mengetahui jumlah kuantitas optimal dalam pemesanan yang dapat mengurangi biaya total pengadaan persediaan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kuantitas serta jumlah periode optimal dalam pemesanan buah naga untuk mencapai biaya terendah di Supermarket Asia Plaza Tasikmalaya dan untuk mengetahui berapa jumlah keuntungan yang hilang akibat kekurangan dan kerusakan buah naga. Hasil penelitian menunjukkan secara perhitungan aktual supermarket mengeluarkan biaya pengadaan persediaan yang tinggi dibanding perhitungan dengan menggunakan model. Model persediaan EOQ dengan kuantitas optimal 408 kilogram dan frekuensi pemesanan 12 kali menghasilkan biaya total lebih kecil 80 % dibanding perhitungan aktual. Dalam perhitungan POQ (Period Order Quantity) dihasilkan periode optimal pemesanan sebanyak 12 kali dalam setahun. Jumlah kehilangan keuntungan yang disebabkan oleh permasalahan-permasalahan dalam persediaan adalah sebesar Rp. 19.179.479. Pihak manajemen persediaan Supermarket Asia Plaza dapat menggunakan model persediaan EOQ karena terbukti dapat mengurangi biaya total persediaan hingga 80% dan dapat mengurangi adanya kemungkinan kehilangan keuntungan akibat manajemen persediaan yang kurang tepat.Item Kajian Pengendalian Kualitas (Quality Control) Proses Produksi Teh Celup Hitam Walini (Studi Kasus di Industri Hilir Teh PT. Perkebunan Nusantara VIII, Cibiru, Bandung Timur)(2016-04-19) REVI HANISA; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenTeh celup hitam walini merupakan jenis merek teh celup yang hanya diproduksi oleh Industri Hilir Teh PTPN VIII. Penelitian dilakukan di Industri Hilir Teh PTPN VIII yang terletak di Cibiru, Bandung Timur karena tingginya persentase kerusakan produk (reject) teh celup hitam Walini sehingga perlu pengendalian kualitas untuk mengurangi penyimpangan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pengendalian kualitas proses produksi teh celup hitam Walini dan mengetahui permasalahan yang terjadi dalam pengendalian kualitas proses produksi teh celup hitam Walini. Desain penelitian adalah kualitatif dan kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Untuk mencapai tujuan pertama dilakukan analisis deskriptif, sedangkan untuk mencapai tujuan kedua digunakan alat bantu Statistical Quality Control (SQC) berupa histogram, dan peta kendali p-chart. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan pengendalian kualitas proses produksi teh celup hitam melalui 3 tahap yaitu pengendalian bahan baku, proses produksi dan produk akhir. Pelaksanaan pengendalian kualitas proses produksi teh celup Walini belum efektif sehingga belum mampu mengendalikan tingkat kerusakan produk, karena terdapat penyimpangan pada pengemasan I dan pembungkusan plastik OPP/pengkartonan sehingga menyebabkan kerusakan produk. Peta kendali p-chart menunjukan bahwa proses berada di luar batas kendali. Hal ini dapat dilihat pada grafik peta kendali p-chart dimana titik berfluktuasi tidak beraturan berada di luar batas kendali terjadi pada mesin PT 20 I, PT 20 III dan IMA C21. Permasalahan yang dihadapi perusahaan dalam pengendalian kualitas proses produksi teh celup hitam Walini disebabkan oleh empat faktor yaitu manusia, mesin, bahan baku kemasan dan manajemen.Item Keragaan Usahatani Padi Gogo Pada Program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Di Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Indramayu(2016-04-15) LINDA WULANDARI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenPHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang dilakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan. Salah satu desa yang melaksanakan program tersebut yaitu Desa Jatimunggul. Dalam pelaksanaannya mengalami kendala karena pihak masyarakat desa sekitar hutan tidak setuju dengan adanya pengambilalihan kekuasaan pengelolaan hutan oleh pihak Perhutani. Akibatnya petani melakukan protes mengenai lahan hutan yang dianggap sebagai lahan milikinya.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan usahatani padi gogo. Desain penelitian adalah kualitatif didukung data kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan budidaya padi gogo pada Program PHBM di Desa Jatimunggul masih menggunakan alat-alat pertanian yang sederhana. Pengadaan modal dimana 20% petani menggunakan modal sendiri dan 80% petani menggunakan modal dari tengkulak. Proses perencanaan lokasi dan komoditas melibatkan Perhutani. Pemasaran hasil produk usahatani padi gogo melibatkan tengkulak. Rata-rata penerimaan petani padi gogo per hektar per musim tanam per tahun yaitu Rp. 23.800.333 sedangkan pendapatan yaitu Rp. 9.402.985 dengan rata-rata produktivitas 3.543 kg/ha. Rata-rata biaya total yang dikeluarkan petani yaitu Rp. 15.112.352 yang terdiri dari biaya variabel Rp. 14.480.450 dan biaya tetap Rp. 631.902. Jika dibandingkan dengan data sekunder penerimaan padi gogo di Desa Sukasari Kabupaten Subang tahun 2014 maka penerimaan padi gogo di Desa Jatimunggul lebih besar Rp. 10.710.333 atau berbeda sebesar 45% dibandingkan penerimaan Desa Sukasari. Program PHBM selain memberikan manfaat ekonomi juga manfaat sosial berupa penyediaan lapangan pekerjaan.Item MITIGASI RISIKO RANTAI PASOK TEH MAHKOTA DEWA (Studi Kasus di CV Salama Nusantara, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta)(2023-04-12) DIAN ASSIFA DWI WAHYUNI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenCV Salama Nusantara merupakan perusahan yang memproduksi teh mahkota dewa dengan bahan baku utama racikan buah mahkota dewa kering, teh hijau, dan benalu teh. Kuantitas pembelian bahan baku teh mahkota dewa selama tahun 2022 mengalami fluktuasi akibat permasalahan aliran pasokan bahan baku dari supplier dan kondisi permintaan pasar akibat pandemi Covid-19 yang tidak stabil. Terganggunya aliran pasokan bahan baku mengakibatkan risiko pada aktivitas rantai pasok sehingga produksi teh mahkota dewa tahun ini menjadi sedikit terhambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi risiko yang terjadi pada aktivitas rantai pasok, serta mendapatkan mitigasi untuk menangani risiko prioritas pada aktivitas rantai pasok teh mahkota dewa di CV Salama Nusantara. Desain dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Tujuan pertama dicapai dengan menggunakan metode HOR 1, sedangkan tujuan kedua dicapai dengan menggunakan metode HOR 2. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 31 risk event dan 15 risk agent pada rantai pasok teh mahkota dewa di CV Salama Nusantara, terdapat enam risk agent prioritas, yaitu kelangkaan/ terganggunya pasokan bahan baku, hanya bergantung pada satu pemasok, human error, lokasi supplier jauh, bahan baku utama atau penunjang belum tersedia, dan gangguan selama dalam perjalanan. Selanjutnya, mitigasi risiko yang perlu dilakukan oleh CV Salama Nusantara yaitu pembuatan kontrak dengan supplier, melakukan pengelolaan persediaan bahan baku, perencanan safety stock bahan baku, pencarian pemasok baru, melakukan perencanaan mode transportasi untuk pengiriman bahan baku, pembagian job description terhadap pekerja, melakukan eveluasi kinerja pemasok, perbaikan SOP, penataan area produksi, dan membuat kesepakatan dengan pihak jasa pengiriman mengenai jaminan kualitas pengiriman produk.Item PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN TOKO TRUBUS MITRA SWADAYA CABANG SOEKARNO-HATTA BANDUNG(2023-03-27) ESRA SIHOMBING; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenESRA SIHOMBING. 2023. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Toko Trubus Mitra Swadaya Cabang Soekarno-Hatta Bandung. Dibimbing oleh KUSWARINI KUSNO. Toko Trubus adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pertanian yang berbentuk ritel. Toko Trubus berupaya mengutamakan kualitas produknya dengan tujuan untuk menciptakan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Namun demikian, dewasa ini mulai banyak bermunculan toko-toko pertanian di Kota Bandung. Hal ini menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar toko pertanian karena menyebabkan konsumen memiliki berbagai pilihan dan pertimbangan dalam menentukan produk dari toko yang dikehendaki. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Konsumen Toko Trubus Mitra Swadaya. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan metode survey dan teknik analisis data analisis Regresi Linier Berganda dengan bantuan software STATA versi 13. Hasil penelitian menunjukkan nilai R2 yang didapat adalah sebesar 0.6222, yang artinya variasi dalam Kepuasan konsumen dapat dijelaskan oleh variabel Aspek fisik, Reliabilitas, Interaksi personal, Pemecahan masalah, serta Kebijakan sebesar 62.22%, dan sisanya 37.78% dijelaskan oleh variabel lain di luar model. Kelima variabel Kualitas pelayanan berpengaruh secara simultan terhadap Kepuasan Konsumen. Variabel Aspek fisik, Reliabilitas, dan Kebijakan berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan konsumen pada taraf nyata 5%, sementara variabel Interaksi Personal dan Pemecahan Masalah tidak berpengaruh secara parsial terhadap Kepuasan konsumen. Saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah toko Trubus dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan penyediaan layanan secara online, penambahan staff, dan juga peningkatan pada kualitas informasi/penjelasan mengenai produk, toko Trubus juga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dengan mengurangi adanya komplain dari konsumen. Bagi penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan untuk meningkatkan koefisien determinasi atau variasi dari kualitas pelayanan agar didapat nilai R2 yang lebih besar. Selain itu, disarankan untuk meneliti variabel atau faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen di Toko Trubus Mitra Swadaya cabang Soekarno Hatta Bandung. Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan konsumen, ritel pertanian, regresi linear berganda.Item Pengaruh Word of Mouth Pada Media Sosial Instagram terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Agree Mart(2023-04-13) FRIDAY ARIANTY KUSUMAH; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenAgree Mart merupakan online grocery store yang melakukan pemasaran melalui media sosial Instagram. Namun, komunikasi antar konsumen pada Instagram Agree Mart masih minim. Tujuan penelitian adalah 1) mendeskripsikan karakteristik konsumen yang melakukan keputusan pembelian di Agree Mart serta 2) menganalisis pengaruh word of mouth pada media sosial Instagram terhadap keputusan konsumen dalam pembelian produk di Agree Mart. Desain penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik survei. Sampel berukuran 70 yang dipilih menggunakan teknik simple random sampling. Data primer dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik konsumen Agree Mart didominasi oleh perempuan, rata-rata usia 30,4 tahun dengan jarak usia 34 tahun, berdomisili di DKI Jakarta, berpendidikan tinggi, bekerja sebagai pegawai swasta, pendapatan >Rp6.000.000, berstatus menikah, dan mengikuti Instagram Agree Mart. Secara simultan, variabel intensity, valence of opinion, dan content memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Secara parsial pada taraf nyata 5%, variabel intensity memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian sedangkan variabel valence of opinion dan content tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Nilai R2 menunjukkan bahwa variabel keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel intensity, valence of opinion, dan content sebesar 49% sedangkan sisanya sebesar 51% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam model regresi.Item Peramalan Penjualan Minuman Tradisional Bandrek di CV.Cihanjuang Inti Teknik, Cimahi, Jawa Barat(2014-10-13) HELEN A SIANTURI; Kuswarini Kusno; Tidak ada Data DosenABSTRAK HELEN ANGGRENI SIANTURI. 2014. Peramalan Penjualan Minuman Tradisional Bandrek di CV. Cihanjuang Inti Teknik, Cimahi Jawa Barat. Dimbimbing oleh KUSWARINI KUSNO Bandrek merupakan minuman tradisional khas Jawa Barat yang terbuat dari berbagai campuran rempah-rempah. Seiring berjalannya waktu dan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, saat ini bandrek telah tersedia dalam bentuk kemasan siap saji. Salah satu perusahaan yang memproduksi bandrek kemasan adalah CV. Cihanjuang Inti Teknik yang berlokasi di Cimahi, Jawa Barat. Berdasarkan data penjualan perusahaan selama 3 tahun terakhir diketahui terjadi fluktuasi penjualan bandrek setiap bulannya, sehingga perlu dilakukan peramalan untuk memprediksi penjualan bandrek satu tahun mendatang. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk meramalkan penjualan minuman tradisional bandrek untuk satu tahun kedepan dari Juni 2014-Mei 2015 di CV. Cihanjuang Inti Teknik. Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dan kualitatif, dengan teknik penelitiannya adalah studi kasus. Sumber data dan informasi terdiri dari dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan studi literatur. Data yang dipergunakan dalam peramalan adalah data penjualan selama tiga tahun terakhir dari Juni 2011-Mei 2014. Metode yang digunakan untuk meramalkan penjualan adalah metode eksponensial linier, metode dekomposisi, dan metode ARIMA dengan bantuan Microsoft Excel dan Minitab 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil peramalan dengan ketiga metode tersebut menunjukkan hasil yang berbeda-beda. Hasil peramalan menggunakan metode eksponensial linier penjualan meningkat 9,6% dengan nilai kesalahan MSE 510966679, metode dekomposisi penjualan meningkat 18,6% dengan nilai MSE 1564450485 dan metode ARIMA (0,1,1) penjualan turun 9,4% dengan nilai MSE 876651753. Hasil tersebut dapat dipergunakan perusahaan sebagai dasar perencanaan dan pengambilan keputusan perusahaan. Kata Kunci: Bandrek, MinumanTradisional, Peramalan, Penjualan.