Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Permanent URI for this community
Browse
Browsing Fakultas Teknologi Industri Pertanian by Issue Date
Now showing 1 - 20 of 2467
Results Per Page
Sort Options
Item PENGARUH PENAMBAHAN TAPIOKA PADA BUBUR SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) DARI KULTIVAR LOKAL BANDUNG DAN UNPAD 1.1. TERHADAP KARAKTERISTIK KERUPUK(2006) RICA ARIYANTY; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSorgum merupakan salah satu serealia yang memiliki kandungan pati cukup tinggi. Dalam pembuatan kerupuk, masih harus ditambahkan tapioka, karena tapioka mempunyai sifat daya ikat tinggi dan struktur yang kuat.Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan jumlah tapioka yang ditambahkan pada bubur sorgum kultivar Lokal Bandung dan Unpad 1.1. untuk menghasilkan kerupuk dengan karakteristik fisik, kimia, dan organoleptik yang baik. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu jenis sorgum (kultivar Lokal Bandung dan Unpad 1.1) dan penambahan jumlah tapioka(20%, 30%, dan 40% dari bubur sorgum) serta 4 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerupuk sorgum matang terbaik diperoleh dari sorgum kultivar Unpad 1.1 dengan penambahan jumlah tapioka sebanyak 40%. Karakteristik kerupuk sorgum perlakuan terbaik adalah rendemen kerupuk utuh 37,17% dan rendemen kerupuk below standard 8,91%, pengembangan volume 605,25%, kekerasan 130,25 mm/10 detik, kadar air 5,93% (b.b), kadar protein 3,67%, kadar lemak 12%, kadar abu 5,47%,kadar serat kasar 0,93%, dan kadar karbohidrat 77,93% .Item Modifikasi dan Evaluasi Power Thresher Tipe Hold-On Hasil Rancang Bangun BPT Mekanisasi Pertanian Provinsi Jawa Barat(2007) DARWIN P; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSistem pengeluaran gabah utuh dan gabah kosong mesin perontok padi (power thresher) hasil rancang bangun BPT Mekanisai Pertanian Jawa Barat masih satu alur, sehingga menyulitkan penentuan batas gabah utuh dan gabah kosong.Penelitian ini dilakukan untuk dengan tujuan untuk memisahkan sistem pengeluaran gabah utuh dan gabah kosong.Penelitian ini dimulai bulan Februari – Mei 2013 di BPT Mekanisasi Pertanian Jawa Barat.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian rekayasa.Berdasarkan penelitian yang dilakukan, pemisahan gabah utuh dan gabah kosong dapat dilakukan dengan menggunakan blower sentrifugal yang memanfaatkan putaran silinder perontok 781 rpm.Jerami hasil perontokan masih banyak yang tertahan pada ruang perontokan.Kapasitas aktual mesin power thresher 225 kg/jam. Tingkat kebersihan hasil perontokan mesin power thresher yaitu 80,76%. Pengukuran tingkat kebisingan mesin dengan tingkat kebisingan 84 dB dan getaran mesin yang dihasilkan termasuk kategori yang tidak menimbulkan keluhan.Item RANCANG BANGUN SISTEM OTOMASI IRIGASI TETES DALAM RUMAH KACA(2009) ARDY YUSUF WIBAWA; Irfan Ardiansah; Bambang Aris SistantoABSTRAK Berbagai cara pengairan yang dilakukan dalam kegiatan pertanian salah satunya irigasi tetes. Irigasi tetes dipilih karena keunggulannya dalam sistem pengairan. Sistem otomasi yang digunakan adalah mikrokontroller Arduino. Tujuan penelitian ini merancang bangun sistem otomasi irigasi tetes dalam rumah kaca. Sistem otomasi irigasi tetes yang terhubung dengan sensor kelembaban tanah dapat meningkatkan kemampuan irigasi tetes dalam menjaga kelembaban tanah. Penelitian ini dilakukan melalu lima tahapan proses yaitu : Studi literatur, rancangan fungsional, rancangan struktural, analisis teknik dan pengujian sistem otomasi irigasi tetes. Sistem otomasi irigasi tetes yang telah dibuat memiliki nilai korelasi dari sensor kelembaban tanah sebesar 99,7% terhadap nilai kelembaban tanah secara teoritis. Pada hasil pengujian efisensi keseragamaan irigasi (Cu) sebesar 96,01%, nilai keseragaman distribusi (SU) sebesar 94,85%, nilai keseragaman koefisien (CU) sebesar 93,01% dan hasil panen tanaman selada pada percobaan ini 75% tanaman memenuhi standarisasi dari Amazing Farm sedangkan 25% tanaman tidak memenuhi standarisasi. Hasil pengujian sistem otomasi irigasi tetes masih memiliki kelemahan pada umur guna pada sensor kelembaban tanah yang hanya mampu bekerja secara baik selama 27 hari. Kata kunci : Sistem otomasi, irigasi tetes, Arduino, sensor kelembaban tanah.Item Modifiasi Alat Pengupas Nanas Tipe Injak(2009) MAYANG NIRA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIndonesia merupakan Negara pengekspor olahan nanas di Dunia peringkat tiga setelah Thailand dan Filipina. Ekspor olahan nanas Indonesia mengalami kenaikan sebanyak 161.386 ton pada tahun 2011 dibandingkan tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik, 2012). Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan produk olahan nanas. Pengembangan produk berbahan baku buah nanas harus didukung dengan teknologi yang memadai. Salah satu cara untuk mendukung industri pengolahan nanas adalah mengembangkan alat pengupas nanas, karena proses pengupasan nanas terbilang sulit. Tujuan penelitian ini yaitu memodifikasi mekanisme alat pengupas nanas yang dapat dioperasikan menggunakan kaki agar lebih ergonomis, sehingga dapat meringankan pekerjaan serta mempercepat proses pengupasan buah nanas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode rekayasa, yaitu kegiatan penelitian yang tidak rutin, sehingga didapat kontribusi baru berupa alat pengupas nanas. Penelitian ini dilakukan melalui lima tahap proses kegiatan utama yaitu menganalisis masalah, menentukan dasar perancangan dan kriteria alat, menentukan ide rancangan alat, pemilihan alternatif rancangan alat, kemudian pembuatan alat pengupas nanas dan dilakukan uji kinerja. Alat yang telah dimodifikasi memiliki dimensi dengan tinggi 130 cm, panjang 30 cm, lebar 20 cm, tinggi injakan 22 cm dan sumber tenaga berasal dari manusia. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, alat ini mampu mengupas kulit dan memisahkan bonggol nanas dengan kapasitas 116 buah/jam, rendemen 38,42% dan daya yang dibutuhkan 5,12 W dimana daya ini termasuk kategori kerja agak berat.Item Kajian Karakteristik Fisik, Kimia Tepung Ampas Tahu Terhadap Organoleptik Fish Burger Lele Dumbo (Clarias gariepinus)(2012) ALA NURDIN; Imas Siti Setiasih; Tidak ada Data DosenTepung Ampas tahu merupakan hasil dari pengolahan tahu yang dikeringkan dan dimanfaatkan kembali kandungan gizinya, salah satunya adalah protein. Fish burger lele dumbo berasal fillet ikan yang digiling dan ditambahkan bahan pengikat, bahan pengisi dan bumbu-bumbu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan tepung ampas tahu terhadap karakteristik organoleptik fish burger lele dumbo yang disukai panelis. Karakteristik fisikokimia tepung ampas tahu diuji menggunakan metode deskriptif, dan karakteristik fish burger lele dumbo di uji secara organoleptik. Terdapat 4 perlakuan, yaitu: A (Fish burger tanpa penambahan tepung ampas tahu); B (Fish burger dengan penambahan 5% tepung ampas tahu); C (Fish burger dengan penambahan 10% tepung ampas tahu); D (Fish burger dengan penambahan 15% tepung ampas tahu). Kenaikan suhu pengeringan ampas tahu pada suhu 50 0C, 60 0C, dan 70 0C dapat menurunkan kandungan gizi dan daya serap air tepung ampas tahu. Namun berbanding terbalik dengan nilai fineness modulus tepung, semakin tinggi suhu pengeringan maka tingkat kehalusan akan meningkat seiring dengan mengecilnya ukuran diameter partikel dan warna tepung ampas tahu semakin cerah. Secara organoleptik, para panelis menilai fish burger dengan penambahan 5% tepung ampas tahu memiliki warna, tekstur, dan penampakan keseluruhan yang lebih disukai dibandingkan fish burger tanpa penambahan tepung ampas tahu (kontrol) dan fish burger dengan penambahan tepung ampas tahu lebih dari 5%.Item ANALSIS SPASIAL DALAM STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN PERAIAN WADUK CIRATA (STUDI KASUS PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI BADAN PENGELOLA WADUK CIRATA)(2012) RUSMIN NURYADIN; Dwi Rustam Kendarto; Boy Macklin Pareira PrawiranegaraPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan analisis spasial pencemaran air di waduk cirata .Waduk cirata adalah salah satu dari tiga cascade citarum waduk di jawa barat .Menurut badan pengelola ( bpwc waduk cirata , waduk cirata 2012 ) telah mengalami kerusakan cukup parah terutama kualitas air. Itu terlihat status parameter kualitas air adalah melewati batas aturan baku kualitas air dari pemerintah. Studi ini menggabungkan antara metode polusi indeks dengan teknologi pengindraan jauh, Sistem informasi geografis yang ( gis ) dan data kualitas air. Informasi tentang das sub-das cirata diperoleh dari citra satelit, dan digital peta rupa bumi indonesia. Kualitas air diperoleh dari data sekunder dari 18 poin sampel yang diambil untuk melihat status kualitas air dengan menggunakan metode Indeks Pencemaran. Semua informasi dikelola oleh gis, data dianalisis dan menetapkan ke dalam peta menggambarkan indeks kerentanan pencemaran Waduk Cirata.Item PERUBAHAN KANDUNGAN KLOROFIL DARI TIGA JENIS SAYURAN SELAMA PROSES PENGERINGAN DENGAN OVEN VAKUM(2012-07-25) FATHUNNISA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKlorofil saat ini tidak hanya dimanfaatkan sebagai pewarna alami tetapi juga dapat digunakan sebagai suplemen makanan. Sumber klorofil yang paling potensial diantaranya terdapat pada sayuran hijau seperti daun singkong, bayam, dan daun pepaya. Ekstrak klorofil pekat yang dihasilkan berbentuk cairan sehingga kurang praktis dalam penggunaannya, karena itu dilakukan mikroenkapsulasi dengan penyalut dekstrin. Pengeringan dilakukan menggunakan oven vakum pada suhu 40±5ºC dengan variasi waktu pengeringan. Kandungan klorofil a dan klorofil b dapat mempengaruhi daya tahan klorofil selama proses pengolahan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perubahan kandungan klorofil dari tiga jenis sayuran selama proses pengeringan ekstrak klorofil dengan oven vakum pada waktu yang berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama ialah jenis sayuran yang terdiri dari 3 taraf yaitu daun singkong, bayam, dan daun pepaya. Faktor yang kedua ialah lama pengeringan yang terdiri dari 3 taraf yaitu 30, 60, dan 90 menit. Hasil penelitian menujukkan bahwa jenis sayuran bayam menghasilkan bubuk klorofil dengan intensitas warna hijau (-a*) paling tinggi -4,34, kandungan total klorofil 23,47 mg/L, klorofil a 14,65 mg/L, klorofil b 8,85 mg/L, dan rendemennya 0,29 %.Lama pengeringan 30 menit sudah cukup untuk mengeringkan bubuk klorofil dalam oven vakum dengan suhu 40±5ºC.Item PENGARUH PENAMBAHAN BUBUK WHEY PROTEIN CONCENTRATE PADA TEPUNG KOMPOSIT BONGGOL PISANG BATU DAN UBI JALAR TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK BISKUIT(2012-07-25) RISKA ALTIVANI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenUpaya untuk mengurangi konsumsi terigu di Indonesia adalah memanfaatkan tepung berbahan baku lokal, seperti tepung bonggol pisang dan ubi jalar. Tepung bonggol pisang memiliki kadar pati 74,99% dan viskositas puncak 520 BU, sehingga cocok untuk produk biskuit. Fungsi tepung ubi jalar kuning sebagai imbangan adalah untuk mengurangi tannin dari tepung bonggol pisang dengan teknologi tepung komposit. Biskuit yang dihasilkan dari tepung komposit tersebut memiliki kadar protein 3,82% (Jasmin, 2010), yang kurang dari Standar Nasional Indonesia. Salah satu alternatif untuk meningkatkan kadar protein dari biskuit tersebut adalah penambahan Whey Protein Concentrate (WPC) 80. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menetapkan jumlah bubuk WPC 80 yang ditambahkan pada tepung komposit bonggol pisang batu dan ubi jalar terhadap biskuit yang dihasilkan dengan karakteristik baik dan dapat diterima oleh panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan terdiri dari imbangan tepung bonggol pisang batu dan tepung ubi jalar sebanyak 55:45, dengan penambahan bubuk WPC 80 sebanyak 12,5%, 15%, 17,5%, dan 20% dari total bahan formulasi biskuit. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bubuk WPC 80 sebesar 12,5% memberikan hasil terbaik dengan rendemen 83,37%, nilai energi 488,33 kal, karakteristik kimia: kadar air 3,45%, kadar abu 3,03%, kadar protein 16,76%, kadar lemak 23,01%, kadar karbohidrat 53,75%, Tingkat warna terbaik dan kesukaan organoleptik (warna, aroma, rasa, kekerasan dan kenampakan keseluruhan) yang dapat diterima oleh panelis.Item KAJIAN PENGGUNAAN DEKSTRIN SEBAGAI BAHAN PENYALUT DALAM PEMBUATAN GULA SERBUK BERBAHAN BAKU NIRA AREN MURNI METODE SPRAY DRYING(2012-07-26) RADELLA MAYZARA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenNira aren berpotensi sebagai bahan baku alternatif pengganti nira tebu dalam pembuatan gula serbuk. Salah satu pembuatan gula serbuk adalah dengan metode spray drying. Masalah yang sering terjadi pada proses spray drying adalah lengketnya bahan pangan pada tabung pengering yang akan menyebabkan rendemen rendah sehingga dibutuhkan bahan penyalut dekstrin. Tujuan dari penelitian ini adalah menetapkan jumlah dekstrin sebagai bahan penyalut yang menghasilkan karakteristik gula aren serbuk yang optimal. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif ( explanatoryresearch) yang terdiri dari 7 perlakuan dan 2 kali ulangan. Konsentrasi dekstrin yang digunakan terdiri dari 5%, 10%, 15%, 20%, 25%, 30%, 35%. Hasil penelitian menunjukan gula aren serbuk optimal adalah penambahan dekstrin antara 17,47% - 22,35% dengan kadar air berkisar antara 2,69% - 3%, kadar gula pereduksi 5,41% - 6%, kadar sukrosa 72,08% - 72,90%, kadar abu 0,79% - 1,30%, rendemen 10,13% - 10,56%, waktu larut 3,15 menit - 3,57 menit, laju higroskopis 2,42 mg H2O/jam - 2,92 mg H2O/jam, tingkat higroskopis 15,78% - 16,29%, warna nilai L 95,53 - 95,96, warna nilai a 0,56 - 1,61, warna b (-7,78) - (-7,11) dan memiliki karakteristik berwarna putih, aroma tercium, serta memiliki rasa manis.Item KAJIAN EQUILIBRIUM MOISTURE CONTENT (EMC) BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) VARIETAS BIMA BREBES DENGAN METODE STATIS PADA BERBAGAI TINGKAT KELEMBABAN RELATIF(2012-07-27) MAULANA RAHMAT NUGRAHA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenBawang merah memiliki kadar air cukup tinggi sekitar 80%-85% yang menyebabkan mudah terjadi kerusakan. Kadar air dapat dikurangi dengan cara curing hingga mencapai kesetimbangannya. Konsep kadar air kesetimbangan (EMC) penting dipelajari sebagai dasar dalam proses pengeringan ataupun penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari karakteristik sorpsi isotermis bawang merah dan menentukan konstanta EMC bawang merah berdasarkan model persamaan Guggenheim-Anderson-deBoer (GAB). Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis regresi dan korelasi yang terdiri dari enam perlakuan penyimpanan dengan dua kali ulangan. Kondisi penyimpanan hingga EMC tercapai adalah pada berbagai tingkat kelembaban relatif (RH) dengan rentang 39,70%-85%. Hasil penelitian menunjukkan terjadi proses adsorpsi uap air pada bawang merah ditandai dengan meningkatnya EMC pada kondisi penyimpanan dengan RH udara 39,70%-85,00%. Konstanta adsorpsi lapisan banyak (k) sebesar 0,1386, lapisan pertama (C) sebesar 100, dan kadar air lapis tunggal (mo) sebesar 0,7743. Hasil uji statistik menunjukkan RH mempengaruhi susut bobot umbi, perubahan diameter leher dan umbi, serta nilai kecerahan (L*) dari umbi bawang merah, sedangkan nilai a* dan b* tidak berpengaruh.Item KAJIAN KARAKTERISTIK EDIBLE FILM BERBASIS PATI GANYONG (Canna edulis Kerr) YANG DITAMBAH PLASTICIZER SORBITOL(2012-07-27) CECILIA JUWITA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenEdible film merupakan kemasan yang terbuat dari bahan yang dapat dimakan. Bahan baku yang sering digunakan adalah pati dan salah satu sumber pati yang dapat dimanfaatkan adalah pati ganyong.Selain pati, juga diperlukan penambahan plasticizer untuk meningkatkan fleksibilitas edible film. Sorbitol merupakan salah satu jenis plasticizer yang umum digunakan karena dapat memperbaiki struktur dan permeabilitas edible film. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan hubungan penambahan sorbitol terhadap berbagai karakteristik edible film berbasis pati ganyong. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan analisis regresi dan korelasi yang terdiri dari 5 perlakuan dan 2 ulangan. Perlakuannya adalah penambahan sorbitol dengan konsentrasi 5%, 6%, 7%, 8% dan 9% (v/v). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang erat antara penambahan sorbitol terhadap ketebalan, kadar air, persentase kelarutan dalam air, laju transmisi uap air dan karakteristik mekanik (kekuatan mekanik, modulus elastisitas dan persentase pemanjangan) edible film berbasis pati ganyong. Edible film yang dihasilkan memiliki karakteristik antara lain ketebalan 0,1645-0,2080 mm, kadar air 18,7954-28,9808%, persentase kelarutan dalam air 7,6306-15,6543%, laju transmisi uap air 327,0467-381,3326 (g/m2 per 24jam), kuat tarik 1,2338-2,6246MPa, persentase pemanjangan 12,8334-21,8750% dan modulus elastisitas 5,6400-20,4561MPa.Item PENGARUH KONSENTRASI PENAMBAHAN MOTHER CULTURE DARI STARTER YOGHURT KERING BEKU TERHADAP KARAKTERISTIK BISKUIT SANDWICH PROBIOTIK(2012-08-02) ANISA NURHAPSARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenBiskuit tepung komposit berpotensi sebagai pangan fungsional dengan penambahan bakteri probiotik. Sumber probiotik berasal dari starter yoghurt kering beku (Streptococcus thermophillus: Lactobacillus bulgaricus: Lactobacillus acidophillus yang diaplikasikan pada krim. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan konsentrasi penambahan mother culture yang tepat sehingga menghasilkan biskuit sandwich probiotik dengantotal koloni bakteri asam laktat (BAL) yang memenuhi syarat makanan probiotik, memiliki karakteristik terbaik dan disukai oleh panelis.Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 5 kali ulangan. Konsentrasi penambahan mother culture yang dilakukan terdiri dari 5%; 7,5%; 10%; 12,5%; 15%. Hasil penelitian menunjukkan biskuit sandwich probiotik dengan konsentrasi penambahan mother culture 7,5% memberikan hasil karakteristik: total BAL 2,0 x 106 CFU/ml, rata-rata total BALpada feses tikus percobaan 5,3 x 109 CFU/ml, kadar air 5,16%, kadar abu 5,23%, kadar protein 9,07%, kadar lemak 22,31%, kadar karbohidrat 58,23%, dan nilai energi 469,99 kal/100 g. Karakteristik organoleptik dengan kesukaan aroma, kenampakan krim, kekerasan, kemanisan, dan rasa kesuluruhan biasa.Item UJI PENGHAMBATAN Saccharomyces cerevisiae, Leuconostoc mesenteroides DAN Eschericia coli MENGGUNAKAN EKSTRAK AKAR KAWAO (Milletia sericea) PADA KOMBINASI SUHU DAN LAMA MASERASI(2012-08-02) ANDRI NURULL FAZRI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenAkar kawao (Milletia sericea) berpotensi sebagai bahan pengawet alami karena mengandung sejumlah senyawa fitokimia seperti alkaloid yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme. Untuk mendapatkan senyawa aktif pada akar kawao maka diperlukan proses ekstraksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan suhu dan lama maserasi akar kawao sehingga diperoleh ekstrak yang mampu menghambat pertumbuhan Saccharomyces cerevisiae, Leuconostoc mesenteroides dan Eschericia coli.Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial yang terdiri 9 perlakuan dan 3 ulangan. Faktor yang digunakan terdiri atas suhu maserasi (25oC, 30oC dan 35oC) dan lama maserasi (18 jam, 24 jam dan 30 jam). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa suhu maserasi dan lama maserasi tidak menunjukkan interaksi terhadap luas areal hambat S. cerevisiae dan E. coli.Suhu maserasi tidak menunjukkan perbedaan nyata terhadappenghambatan S.cerevisiae sedangkan untuk perlakuan lama maserasi efektif pada lama maserasi 24 jam dengan luas areal hambat sebesar 62,16 mm2. Lama maserasi tidak menunjukkan perbedaan nyata dalam menghambat pertumbuhan E. coli sedangkan untuk perlakuan suhu maserasi efektif pada suhu maserasi 35oC dengan luas areal hambat sebesar 71,32 mm2.Pada pengujian L. mesenteroides, suhu maserasi dan lama maserasi akar kawao terjadi interaksi. Perlakuan terbaik terdapat pada kondisi suhu maserasi 35oC dan lama maserasi 24 jam dengan areal hambat sebesar 90,34 mm2.Item KAJIAN KARAKTERISTIK DAGING AYAM BROILER ASAP SELAMA PENYIMPANAN BERBASIS TEKNOLOGI ASAP CAIR(2012-08-02) ADHISTY FEBRIANI D; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenSalah satu produk pengasapan adalah daging ayam broiler asap. Pembuatan daging ayam broiler asap dapat dilakukan dengan cara modern yaitu dengan menggunakan asap cair. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan karakteristik daging ayam broiler asap selama penyimpanan baik pada konsentrasi pengasapan cair 3% maupun pengasapan langsung. Pengaruh waktu penyimpanan terhadap karakteristik daging ayam broiler asap diteliti menggunakan metode penelitian penjelasan (explanatory research) dengan regresi sebagai cara analisis hasil pengamatan yang terdiri dari 2 perlakuan, yaitu pengasapan cair dan pengasapan langsung dengan dilakukan 3 ulangan. Berdasarkan analisis regresi dihasilkan peningkatan tekstur hardness dan chewiness daging ayambroiler asap pada kedua perlakuan, peningkatan cohesiveness pada pengasapan cair dan peningkatan springiness pada pengasapan langsung. Karakteristik warna L* a* b* mengalami peningkatan pada kedua perlakuan. Kadar pH daging broiler ayam asap pengasapan cair dan pengasapan langsung masing-masing sebesar 6.00 dan 5.72 dimana kadar pH keduanya makin menurun selama penyimpanan. Daging ayam broiler pengasapan cair dan pengasapan langsung masing-masing dapat bertahan selama 1.40 hari dan 1.17 hari.Item ANALISIS TEKNIK, UJI KINERJA DAN ANALISIS EKONOMI MESIN PELECET KACANG KEDELAI EDAMAME ( DI BALAI BESAR PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA-LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA) ANALISIS TEKNIK, UJI KIN(2012-08-02) ANGGA FAJAR S; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenKacang kedelai edamame merupakan salah satu komoditas yang memiliki potensi besar dan dibutuhkan pasaran luar negeri. Kemampuan ekspor Indonesia hanya bisa memenuhi 3% kebutuhan di negara Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan Analisis Teknik, Uji Kinerja Dan Analisis Ekonomi Mesin Pelecet Kacang Kedelai Edamame (Studi Kasus di BPTTG – LIPI, Kabupaten Subang). Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu melakukan pengukuran dan pengamatan terhadap spesifikasi teknis dan kinerja mesin serta analisis ekonomi. Hasil analisis teknik menunjukan bahwa kebutuhan daya penggerak minimum sebesar 0,276 Hp, diameter poros minimum sebesar 15,8 mm, defleksi puntiran sebesar 0,270, umur bantalan maksimum 626.804,31 jam, lendutan yang terjadi pada rangka sebesar 0,0276 mm, beban kritis rangka maksimum sebesar 62.133,5 N dan kekuatan las sebesar 11.600 N. Hasil uji kinerja menunjukan bahwa kapasitas teoritis mesin sebesar 425,70 ± 0,74 kg/jam, kapasitas aktual sebesar 37,57 + 1,13 kg/jam, kebutuhan daya listrik sebesar 271,87 + 2,01 W, energi spesifik pengupasan sebesar 26,05 + 0,73 kJ/kg, indeks performansi rata-rata mesin sebesar 0,50 + 0,00, rendemen pengupasan sebesar 41,5 + 1% dan efisiensi mesin sebesar 8,82 ± 0,26 %. Berdasarkan analisis ekonomi, usaha pengupasan kulit kacang kedelai edamame memenuhi syarat dan menghasilkan NPV sebesar Rp 5.813.746,00, IRR sebesar 30%. B/C Ratio sebesar 1,10. Kemudian untuk periode pengembalian modal, investasi tersebut memperoleh keuntungan pada tahun ke 3.Item GAPLIKASI MINYAK SEREH WANGI (Citronella Oil) PADA PEMBUATAN SALEP DENGAN BEBERAPA FORMULA DASAR(2012-08-02) ARFADZANI ADHA; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenIndustri minyak atsiri memiliki potensi yang tinggi untuk dikembangkan di Indonesia karena memiliki keunggulan komparatif dalam penyediaan bahan bakunya, tetapi pemanfaatan dan harga jual bahan baku jauh lebih rendah dibandingkan produk olahannya. Peningkatan nilai tambah melalui diversifikasi pada minyak sereh wangi dalam bentuk salep merupakan salah satu upaya meningkatkan harga jual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan formulasi salep kandungan minyak sereh wangi yang terbaik dengan pemilihan formulasi dasar salep, diantaranya salep larut air, formula salep dapat dicuci dengan air, formula salep hidrokarbon dan salep formula salep serap.Penelitian ini dilaksanakan Oktober sampai Desember 2011di Laboratorium Pasca Panen dan Teknologi Proses dan Laboratorium Mikrobiologi, Fakultas Teknologi Industri Pertanian. Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen dengan analisis deskriptif mengunakan 3 kali ulangan. Faktor pada penelitian ini yaitu formula salep larut air, formula salep dapat dicuci dengan air, formula salep hidrokarbon dan salep formula salep serap. Pembuatan salep dilakukan dengan cara peleburan. Parameter pada minyak sereh yang diamati indeks bias, bobot jenis, kadar geraniol dan kadar sitronellal. Parameter pada salep pH, daya simpan, daya hambat bakteri Staphylococcus aureus dan uji keamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formula salep serap dengan kandungan sereh wangi merupakan formula terbaik dengan pH 4, bentuk semi padat, warna putih bening kekuningan, bau sereh dan berdaya hambat bakteri pada Staphylococcus aureus 17,56 mm.Item AKTIVITAS INHIBISI ENZIM INVERTASE OLEH EKSTRAK AKAR KAWAO (Millettia sericea) DALAM BENTUK FRAKSI LARUT AIR DAN FRAKSI LARUT ETANOL(2012-08-03) ARUM MUGI LESTARI; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenEnzim invertase adalah salah satu penyebab kerusakan nira dalam industri gula karena mampu mendegradasi sukrosa menjadi gula pereduksi. Salah satu upaya untuk menghambat aktivitas enzim invertase adalah dengan menggunakan ekstrak akar kawao. Ekstrak akar kawao dapat dihasilkan melalui proses ekstraksi menggunakan pelarut air dan pelarut etanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas inhibisi enzim invertase oleh ekstrak akar kawao dalam bentuk fraksi larut air dan fraksi larut etanol pada kondisi perubahanfaktor yang dapat memengaruhi aktivitas enzim invertase. Metode penelitan yang digunakan adalah metode eksperimental deskriptif dengan dua ulangan yang dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi. Perlakuan yang dicobakan adalah pengaruh konsentrasi enzim (X1), konsentrasi substrat (X2), suhu (X3), pH (X4) dan lama pemanasan (X5) terhadap aktivitas enzim invertase yang ditambahkan inhibitor ekstrak kawao fraksi larut air (A) dan fraksi larut etanol (B). Kedua jenis ekstrak akar kawao (konsentrasi 0,2% (b/v)) mampu menurunkan laju reaksi invertasi yang dipengaruhi oleh konsentrasi substrat dan konsentrasi enzim. Ekstrak akar kawao fraksi larut etanol bahkan mengakibatkan konsentrasi enzim tidak lagi memengaruhi laju reaksi invertasi. Penambahan kedua jenis ekstrak menggeser kondisi optimum reaksi invertasi sehingga tercapai pada suhu 55° C dan pH 5. Sedangkan lama pemanasan tidak memengaruhi aktivitas inhibisi enzim invertase oleh ekstrak akar kawao. Pada berbagai kondisi tersebut, aktivitas inhibisi ekstrak akar kawao fraksi larut etanol memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan ekstrak akar kawao fraksi larut air.Item KAJIAN BISKUIT SANDWICH TEPUNG KOMPOSIT (BONGGOL PISANG BATU, UBI JALAR, DAN KONSENTRAT PROTEIN WHEY) BERISI KRIM PROBIOTIK SECARA IN VIVO TERHADAP SISTEM IMUNITAS TUBUH(2012-08-03) EMMA RIFTYAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenBiskuit sandwich merupakan salah satu produk yang dapat berpotensi menjadi produk pangan fungsional dengan cara mengaplikasikan yogurt probiotik pada krim. Yogurt probiotik ini menggunakan starter campuran Streptococcus thermophillus, Lactobacillus bulgaricus, dan Lactobacillus acidophilus yang berperan sebagai bakteri probiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi starter yogurt probiotik pada krim biskuit terhadap tingkat imunitas tikus laboratorium berupa peningkatan jumlah total leukosit dalam darah dan persentase limfosit. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskripsi yang terdiri dari 5 perlakuan dan 2 ulangan. Konsentrasi penambahan starter pada yogurt probiotik pada penelitian ini terdiri dari 3%, 4%, dan 5%. Hasil penelitian menunjukkan biskuit sandwich berisi krim probiotik dengan penambahan yogurt probiotik pada konsentrasi starter 3% memberikan hasil terbaik dengan total BAL 2,2 x 109 CFU/g. Hasil pengujian feses membuktikan bahwa BAL dapat memberikan efek yang baik pada sistem pencernaan dengan menghasilkan total BAL sebanyak 1,7 x 109 CFU/g feses. Selain itu, hasil analisis terhadap sel leukosit pada darah tikus laboratorium menunjukkan nilai tertinggi dibandingkan perlakuan lain, yaitu 13.975 sel/µL dengan jumlah limfosit 10.250 sel/µL dimana jumlah leukosit normal pada darah tikus berkisar antara 3,0 – 14,2 x 103 sel/µL.Item KAJIAN YOGHURT SINBIOTIK DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG BONGGOL PISANG BATU (Musa brachycarpa) SECARA IN VIVO TERHADAP SISTEM IMUNITAS TUBUH(2012-08-03) CRISTIAN; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenTepung bonggol pisang batu mengandung bahan prebiotik berupa oligosakarida yang tidak dapat dicerna tetapi dapat memberikan manfaat positif bagi tubuh karena secara selektif menstimulir pertumbuhan dan aktivitas bakteri baik dalam usus besar. Konsentrasi starter yang ditambahkan mempengaruhi kadar asam laktat dari yoghurt sinbiotik yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini untuk menentukan konsentrasi terbaik dan menjelaskan bagaimana pengaruh yoghurt sinbiotik dengan penambahan tepung bonggol pisang batu (Musa brachycarpa) terhadap tingkat imunitas hewan percobaan dibandingkan dengan minuman probiotik komersial. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif tanpa uji lanjutan, untuk data jumlah leukosit dan diferensiasi leukosit, sedangkan untuk data TPC feses menggunakan Rancang Acak Kelompok (RAK). Perlakuan adalah pemberian 5 jenis minuman terhadap hewan percobaan yaitu air putih biasa, minuman probiotik komersial, dan yoghurt sinbiotik bonggol pisang batu dengan konsentrasi starter 3%, 4%, dan 5%; dengan lima kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa yoghurt sinbiotik bonggol pisang batu dengan konsentrasi starter 4% lebih baik dibandingkan minuman probiotik komersial dengan pH 4,0 – 4,5, limfosit 61%, neutrofil 20%, eosinofil 2%, monosit 14%, dan basofil 0%, serta jumlah bakteri asam laktat yang terkandung dalam feses sebanyak 2,4 x 106 cfu/g.Item KAJIAN KARAKTERISTIK PUFFED CEREAL SALUT COKLAT DENGAN PENAMBAHAN LESITIN PADA FORMULASI BAHAN PENYALUT(2012-08-03) DWINA RANTI RAMDHANIAH; Tidak ada Data Dosen; Tidak ada Data DosenPada pembuatan puffed cereal salut cokelat, salah satu masalah yang sering dihadapi adalah proses penyalutan yang kurang sempurna karena dipengaruhi oleh formulasi dari bahan penyalut seperti air dan minyak yang menyebabkan formulasi yang kurang menyatu. Penambahan lesitin sebagai bahan penyalut berfungsi sebagai emulsifier yang dapat lebih membantu terjadinya dispersi minyak dalam air. Tujuan penelitian ini adalah untuk menetapkan konsentrasi lesitin yang tepat sehingga dihasilkan produk puffed cereal salut coklat yang masih dapat diterima oleh panelis. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif eksperimental dengan uji regresi dan korelasi menggunakan beberapa model. Penelitian ini terdiri dari 4 perlakuan (penambahan lesitin 0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5%) dan dilakukan dengan 2 ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan lesitin tidak memberikan pengaruh terhadap kadar air, kekerasan, daya rehidrasi dan rendemen dari puffed cereal salut coklat, akan tetapi penggunaan lesitin memberikan hubungan linier negatif yang nyata terhadap rasio penyusutan. Berdasarkan uji skoring, penambahan lesitin tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap karakteristik aroma, warna, kerenyahan dan rasa sebelum dan sesudah uji rehidrasi. Berdasarkan hasil penelitian penambahan lesitin 0,3% menghasilkan karakteristik fisik dan organoleptik yang terbaik dengan kadar air 4,12%, kekerasan 4798,334 gf, daya rehidrasi 54,56%, rasio penyusutan 52,78%, dan rendemen 71,2%.